Selasa, 10 Agustus 2010

Leonidas
















Brasil adalah negeri hebat sepakbola. Namun negara itu baru menjuarai Piala Dunia tahun 1958 atau pada edisi keenam. Sebenarnya pada Piala Dunia 1938, gelar juara sangat terbuka direbut Brasil. Pada babak awal Brasil menang 6-5 atas Polandia lewat perpanjangan waktu. Lalu di perempatfinal dengan susah payah mengalahkan Cekoslowakia melalui dua kali duel. Partai pertama berakhir draw 1-1, pada partai ulangan Brasil menang 2-1.
Meski perjuangan Brasil agak berat, tapi tim Samba punya striker bernaluri pembunuh pada diri Leonidas da Silva. Ia top scorer sementara dengan enam gol waktu itu. Sayang, di semifinal melawan Italia, pelatih Ademar Pimenta melakukan strategi konyol. Seolah menganggap remeh lawan, Leonidas tidak dipasang. Ingat, saat itu belum ada pergantian pemain. Brasil pun tumbang 1-2. Italia sendiri kemudian menjadi juara.
Brasil terhibur kala menjadi juara ketiga usai mengalahkan Swedia 4-2. Ironisnya, Leonidas masih bisa mencetak dua gol sehingga menambah koleksi golnya menjadi delapan gol.
Leonidas dianggap sebagai gelandang menyerang terbaik sebelum Perang Dunia II. Ia memiliki julukan 'Si Tendangan Salto' karena sering melakukannya dan 'Manusia Karet' karena keuletannya. Lahir 1913, Leonidas mengawali karier di sebuah klub kecil di kota Rio. Umur 20, ia merantau ke Uruguay di klub Penarol. Balik ke Brasil, ia membawa Vasco Da Gama dan Botafogo masing-masing menjuarai Kejuaraan Rio 1934 dan 1935. Lalu ia setahun membela Flamengo dan mengakhiri karier di klub Sao Paolo hingga pensiun tahun 1950.
Ia juga pernah melatih Sao Paolo tahun 1953 sebelum memilih profesi reporter radio. Di hari tuanya, Leonidas menjadi pengusaha mebel di kota Sao Paolo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar