Afrika kini boleh diakui lebih hebat dari Asia. Tapi data menunjukkan wakil pertama benua hitam itu di Piala Dunia adalah Maroko pada tahun 1970 di Meksiko atau 32 tahun setelah Asia mengirim wakilnya. Siapakah wakil Asia?
Dutch East Indies atau Hindia Belanda. Indonesia? Dari susunan pemainnya boleh dikatakan begitu. Dalam buku World Cup karya Jack Rollin disebutkan nama-nama antara lain: Nawir, Anwar, Soedarmadji, Pattiwael, Taihuttu, Hang Djin, Hu Kon, Meng, Sommers, Samuels serta kiper Beng Mo Heng.
Yang pasti nama-nama itu bukanlah nama-nama orang Malaysia, Singapura atau Brunei Darussalam. Lagipula tiga negara itu bukanlah jajahan Belanda melainkan Inggris. Yang membuat nama Indonesia tak tercantum waktu itu adalah karena pada tahun 1938 Indonesia belum merdeka.
Lantas, bagaimana Hindia Belanda bisa sampai ke Piala Dunia? Semua karena Jepang, negara yang empat tahun kemudian menjajah Hindia Belanda. Pada penyisihan grup 9 hanya ada dua negara, Jepang dan Hindia Belanda. Lantaran negeri matahari terbit itu mengundurkan diri, jadilah Hindia Belanda yang berangkat ke Prancis.
Di Prancis, hasilnya bisa ditebak. Berhadapan dengan Hongaria yang kemudian menjadi finalis, gawang Mo Heng, yang membawa boneka saat masuk ke lapangan, bobol enam kali oleh gol-gol Kohut, Toldi, Sarosi (2 gol) dan Szengeller (2 gol) dalam partai yang disaksikan 4.000 penonton serta dipimpin wasit M. Conrie asal Prancis itu. Meski langsung tersingkir namun tak ada guratan kekecewaan di wajah pelatih Mastenbroeck. Walau telak, kalah dari tim setangguh Hongaria asuhan Schaffer di ajang semegah Piala Dunia adalah kekalahan yang terhormat.
Kapten tim Hindia Belanda, Nawir, berjabat tangan dengan kapten Hungaria Toldi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar