Selasa, 07 September 2010

Fritz Walter

Walter adalah simbol kebangkitan Jerman. Kehebatannya dalam berolah bola dipercaya telah ikut mengharumkan nama Jerman yang sempat dikotori fasisme Nazi di Perang Dunia II.
Pemain yang seumur hidup hanya mengabdi pada satu klub, yakni Kaiserslautern, ini berjasa besar dalam epik Miracle of Berne (Peristiwa Ajaib di Bern) 1954. Momen maha dahsyat di mana Jerman Barat merebut trofi Piala Dunia pertama kalinya. Jerman menang atas tim super Hongaria 3-2 di final.
"Bagiku pemain terhebat di dunia adalah Fritz Walter. Tekniknya sangat bagus dan memberikan inspirasi bagi tim. Dia adalah idolaku sejak kanak-kanak dan aku ingin seperti dia," ujar bintang sepakbola Jerman modern, Miroslav Klose, yang juga pernah bermain di Kaiserslautern.
Masyarakat kota Kaiserslautern juga mendewakannya. Kesetiaan Walter selama 31 tahun di FC Kaiserslautern memang tiada bandingannya. Sebagai wujud penghargaan, pada 1985 masyarakat Kaiserslautern bersatu-padu menyuarakan kepada dewan kota agar mengganti nama stadion Betzenberg menjadi Stadion Fritz Walter.
Friedrich Walter lahir 31 Oktober 1920. Teman-teman kecilnya memanggilnya Fritz. Pada umur 8 tahun ia bergabung dengan Kaiserslautern yunior. Pada usia 17 tahun Walter melakukan debutnya di pentas senior.
















Pelatih timnas Jerman, Sepp Herberger, memanggilnya untuk partai uji coba lawan Rumania pada 1940, usia Walter baru 19 tahun saat itu. Fantastis! Sebagai anak bawang Walter langsung membuat hattrick dan Jerman menang 9-3.
Sayang, perang pecah pada 1942 dan Walter harus ikut wajib militer. Malang baginya, saat bertempur di garda depan, Walter tertangkap dan ditawan tentara Rusia. Untung dia selamat. Seiring kekalahan Jerman, Rusia memulangkannya ke Jerman pada 1945. Butuh enam tahun menunggu kembali ke lapangan hijau karena Jerman saat itu luluh lantak.
Saat kembali, Walter membawa Kaiserslautern juara liga Jerman musim 1950/1951. Namanya jadi spesial di timnas saat ditunjuk Herberger menjadi kapten. Fritz Walter dipanggil ke skuad Piala Dunia 1954 bersama kakaknya, Ottmar.
Jerman di bawah komando Walter, hancur lebur kala dibungkam Hongaria dengan bintangnya Ferenc Puskas, telak 3-8 di babak grup. Namun, di pertandingan selanjutnya performa Jerman membaik dan berhasil maju ke final. Lawannya, sudah diduga, Hongaria.
Lewat pertandingan dramatis, Jerman Barat berhasil membalas dan menang 3-2. Sebuah kejutan besar bagi pemerhati sepakbola kala itu. Tapi bagi orang Jerman, mereka tak peduli. Mereka hanyut dengan pesta dan kebanggaan. Bendera Jerman berkibar penuh keharuman dan orang yang paling dikenang dalam momen itu adalah Fritz Walter.



Milestone Fritz Walter
- Melakukan debut paling gemilang dalam sejarah timnas sepakbola Jerman. Pada 14 Juli 1940, Walter mencetak tiga gol ke gawang Rumania.
- Musim 1950-51, Walter mengantar Kaiserslautern menjuarai Liga Jerman untuk pertama kali sepanjang sejarah.
- Dinobatkan sebagai Raja Gol usai mencetak 38 gol untuk Kaiserslautern pada musim 1952-53.
- Mengantar tim Jerman menjuarai Piala Dunia 1954 di Swiss.
- Meraih penghargaan medali emas DFB pada 1955.
- Pada 28 Juni 1958, Jerman vs Swedia adalah partai terakhir Walter bagi timnas Jerman. Ia bermain 61 kali dan membuat 33 gol.
- Walter gantung sepatu pada 1959. Ia bermain 379 kali bagi Kaiserslautern dan mencetak 306 gol.



- Pada ulang tahunnya ke-65, masyarakat kota Kaiserslautern memberinya hadiah berupa pergantian nama stadion Betzenberg menjadi namanya.





- Fritz Walter meninggal pada 17 Juni 2002. Kabar sedih bagi timnas Jerman yang sedang berjuang di Piala Dunia Korea-Japan 2002 saat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar