Selasa, 13 April 2010

Indonesia Juara SEA Games 1987

Sepakbola Indonesia pada masa lampau mempunyai beberapa prestasi membanggakan. Tim Dutch East Indies yang berlaga di Piala Dunia 1938 diyakini adalah tim Indonesia yang saat itu belum merdeka. Pada 1955, Ramang, Tan Liong Houw dkk. berhasil menahan imbang Uni Soviet 0-0.
Meski begitu, prestasi di tingkat Asia Tenggara ternyata baru bisa diraih pertama kali oleh Tim Merah Putih pada SEA Games 1987 di Jakarta. Saat itu, sepakbola kita mengalami dua hal yang membanggakan sekaligus menyedihkan.
Kisah membanggakan diukir tim Garuda di ajang Asian Games Seoul 1986. Tim kita maju ke semifinal. Di perempatfinal, Indonesia mengalahkan Uni Emirat Arab, tim yang justru lolos ke Piala Dunia hanya empat tahun berselang, 6-5 lewat adu penalti. Hasil yang menggembirakan meski setelah itu Zulkarnaen Lubis dkk.a kalah 0-6 dari Korea Selatan di semifinal dan 0-5 dari Kuwait pada perebutan perunggu.
Kisah sedihnya pada pertengahan 1987 sepakbola kita dihebohkan oleh kasus suap lima pemain nasional ketika berhadapan melawan Singapura di Pra Olimpiade Seoul 1988. Waktu itu Indonesia kalah dari Singapura yang diperkuat Fandi Ahmad, David Lee dan Sundramoorthi.
Namun begitu pelatih timnas Bertje Matulapelwa terus berbenah menghadapi SEA Games. Dengan pola 4-3-3 Bertje menyiapkan para pemainnya. Duo kiper Ponirin Meka dan Eddy Harto. Bek Jaya Hartono, Robby Darwis (Persib), Herry Kiswanto (Krama Yudha Tiga Berlian), Marzuki Nyak Mad, Sutrisno. Gelandang Patar Tambunan (Persija), Nasrul Koto (Arseto), Rully Nere (Pelita Jaya), Azhary Rangkuti (Persija), dan Tridente yang terdiri dari striker Arseto, Ricky Yakobi (saat itu masih bernama Ricky Yakob), serta duet PSIS Semarang yang membawa klubnya juara perserikatan 1987, Ribut Waidi dan Budi Wahyono.
Pada babak penyisihan, Indonesia membantai Brunei Darussalam 5-0 pada partai pembuka. Kemudian menahan imbang tanpa gol tim tangguh Thailand yang diperkuat striker tajam, Piyapong Pue-on.











Indonesia kala mengalahkan Burma 4-1 di semifinal.

Di semifinal, Burma yang kini bernama Myanmar digasak 4-1. Dan di final menghadapi Malaysia, tim Merah-Putih menang 1-0. Pada injury time menit ke-91, menyisir dari sisi sayap kanan dengan ditempel ketat satu bek Malaysia, Ribut Waidi menggiring bola dan melepas tembakan ke gawang Malaysia. Gol! Emas SEA Games pertama bagi sepakbola Indonesia. Itulah salah satu gelar bergengsi dari sedikit gelar yang bisa diraih tim senior sepakbola kita.

Prestasi itu diulang kembali oleh Sudirman cs. di SEA Games Manila 1991. Tapi sejak saat itu sepakbola SEA Games benar-benar dikuasai Thailand selama 18 tahun sebelum dipatahkan oleh Malaysia pada SEA Games Laos 2009.

World Cup 1930 Uruguay

PIALA DUNIA URUGUAY 1930 (13 Juli-30 Juli 1930)

Atas ide ketua FIFA saat itu, Jules Rimet, digelarlah Piala Dunia pertama. Uruguay ditunjuk sebagai tuan rumah kejuaraan prestisius ini. Bukan tanpa alasan, Uruguay adalah juara Olimpiade 1924 dan 1928. Uruguay langsung membangun stadion megah berkapasitas 95.000 penonton. Kemeriahan di Montevideo makin lengkap karena pada Juli 1930 bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan bangsa Uruguay. Sayang, hanya empat peserta dari Eropa yang berpartisipasi di ajang ini. Negara-negara unggulan seperti Jerman, Italia, Belanda, Inggris dan Spanyol memilih absen. Mereka tak mau menghabiskan waktu berminggu-minggu di atas kapal laut.

Pertandingan pertama Piala Dunia mempertemukan Prancis lawan Meksiko. Pemain Prancis, Lucien Laurent, akan selalu dikenang namanya ketika ia mencetak gol pertama dalam sejarah Piala Dunia dan membawa timnya menang 4-1 atas Meksiko.








Namun, dua tim yang mendominasi kejuaraan adalah Argentina dan Uruguay. Guillermo Stabile, striker Argentina yang sebelumnya kerap duduk di bangku cadangan, berubah menjadi striker tajam dan membuat hattrick kala menundukkan Meksiko. Pada semifinal, Argentina melumat Amerika Serikat 6-1. Skor sama juga dicatat tuan rumah, Uruguay di semifinal lainnya saat melibas Yugoslavia.

Pentas final memunculkan dua tim terbaik turnamen. Argentina sebetulnya menguasai di awal pertandingan. Namun, Uruguay balik menekan dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 4-2. Piala Jules Rimet pertama menjadi milik Pedro Cea dkk.

HASIL PERTANDINGAN

PENYISIHAN GRUP

GRUP A

Prancis-Meksiko 4-1, Argentina-Prancis 1-0,

Cili-Meksiko 3-0, Cili-Prancis 1-0,

Argentina-Meksiko 6-3, Argentina-Cili 3-1

1 Argentina 3 3 0 0 10-4 6

2 Cili 3 2 0 1 5-3 4

3 Prancis 3 1 0 2 4-3 2

4 Meksiko 3 0 0 3 4-13 0

GRUP B

Yugoslavia-Brasil 2-1, Yugoslavia-Bolivia 4-0, Brasil-Bolivia 4-0

1 Yugoslavia 2 2 0 0 6-1 4

2 Brasil 2 1 0 1 5-2 2

3 Bolivia 2 0 0 2 0-8 0

GRUP C

Rumania-Peru 3-1, Uruguay-Peru 1-0, Uruguay-Rumania 4-0

1 Uruguay 2 2 0 0 5-0 4

2 Rumania 2 1 0 1 3-5 2

3 Peru 2 0 0 2 1-4 0

GRUP D

AS-Belgia 3-0, AS-Paraguay 3-0, Paraguay-Belgia 1-0

1 AS 2 2 0 0 6-0 4

2 Paraguay 2 1 0 1 1-3 2

3 Belgia 2 0 0 2 0-4 0

SEMIFINAL

Argentina-AS 6-1, Uruguay-Yugoslavia 6-1







FINAL

Stadion Centenario, Montevideo, 30 Juli 1930. Penonton: 90.000, Wasit: John Langenus (Belgia)

Uruguay-Argentina 4-2 (Uru: Dorado 12’,Cea 57’, Iriarte 68’, Castro 89’; Arg: Peucelle 20’, Stabile 37’)

Uruguay: Ballestrero, Nasazzi (kapten), Mascheroni, Andrade, Fernandez, Gestido, Dorado, Scarone, Castro, Cea, Iriarte. Argentina: Potasso, Della Torre, Paternoster, Evaristo J., Monti, Suarez, Peucelle, Varallo, Stabile, Ferreira (kapten), Evaristo M.












TOP SCORER – 8 gol:Guillermo Stabile (Argentina, 5 gol: Pedro Cea (Uruguay), 4 gol: Guillermo Subiabre (Cili), Bert Patenaude (AS)

STATISTIK – Jumlah Partai: 18, Total Gol: 70, Gol rata-rata: 3,88; Total Penonton: 434.500, Penonton Rata-rata: 24.139

Skuad Uruguay 1930

















Tim Uruguay 1930 : Figoli (masseur), Gestido, Nasazzi, Ballestrero, Mascheroni, Andrade, Fernandez, Greco (masseur); Dorado, Scarone, Castro, Cea, Iriarte.

Anggota Skuad Tim Uruguay di Piala Dunia 1930:
Nama---------------------Tgl Lahir-Tinggi/Berat-Klub
Jose Leandro Andrade ___22/11/1901 179/77 Nacional Montevideo
Juan Pelegnuo Anselmo ____3/8/1904 -/- Penarol
Montevideo
Enrique Ballestrero ______18/1/1905 183/86 Rampla Jr. Montevideo
Hector Castro _________29/11/1904 169/69 Nacional Montevideo
Jose Pedro Cea __________1/9/1900 172/73 Nacional Montevideo
Pablo Dorado __________22/6/1908 175/71 Bella Vista Montevideo
Lorenzo Fernandez _____20/5/1900 173/75 Penarol Montevideo
Alvaro A. Gestido _______17/5/1907 176/73 Penarol Montevideo
Victoriano Santos Iriarte __2/11/1902 169/71 Racing Club Montevideo
Ernesto Mascheroni _____21/11/1907 183/78 Olimpia Montevideo
Jose Nasazzi ___________24/5/1901 182/85 Bella Vista Montevideo
Pedro Petrone __________11/5/1905 173/74 Nacional Montevideo
Hector Pedro Scarone ____26/11/1898 171/73 Nacional Montevideo
Domingo Tejera _________22/7/1899 -/- Wanderers Montevideo
Santos Urdinaran _______30/3/1900 170/68 Nacional Montevideo
Pelatih: Alberto F. Suppici _20/11/1898
Cadangan: Juan Carlos Calvo, Miguel Capuccini, Miguel Angel Melogno, Conduelo Piriz, Emilio Recoba, Carlos Riolfo Secco, Zoilo Saldombide.

Lucien Laurent




Striker Prancis, Lucien Laurent, tercatat dalam sejarah Piala Dunia sebagai pemain yang pertama kali mencetak gol. Peristiwa ini terangkat kembali setelah panitia Piala Dunia 1990 mengundangnya dari Besancon, kota tempat tinggal Laurent di masa tua, ke Roma untuk menghadiri drawing Piala Dunia tahun itu. Sebelumnya hal ini lama terpendam, bahkan anak Laurent pun tak tahu kalau ayahnya adalah pencetak gol pertama Piala Dunia.

Tepatnya 13 Juli 1930 di Stadion Pocitos, Montevideo, Uruguay. Partai Prancis versus Meksiko digelar pukul 14.00. Pada menit ke-19 gol itu pun terjadi. “Kiper kami, Thepot, melepas umpan ke Chantrel yang bermain sebagai orang terakhir. Bola lalu diberikan kepada sayap kanan, Liberati. Ia mendribel lalu menarik bola ke tengah, di mana saya berdiri 16 meter dari gawang. Saya langsung menendang bola ke arah kanan. Bola masuk gawang di sudut atas,” kenang Laurent kepada Ludovic Bruneau, yang menulis untuk situs resmi Federasi Sepakbola Prancis, FFF. Prancis menang 4-1 dalam pertandingan itu, tapi gagal ke semifinal karena kalah dari Argentina dan Cili dengan skor sama 0-1.

Sebenarnya bukan cuma gol itu yang menjadi kenangan indahnya. Perjalanan satu bulan pulang pergi dengan kapal laut ke dan dari Uruguay disebutnya juga sebagai pengalaman yang menyenangkan. Tapi, hal yang paling sulit dilupakannya adalah kala tinggal di Strasbourg tahun 1940, ia dimasukkan ke kamp tahanan Nazi di Saxe. Saat kembali tiga tahun kemudian, ia mendapati lemari tempat menyimpan perabotnya telah hilang. “Semua hilang. Kaus, foto-foto, piala.... Sampai akhirnya putra saya, Marc, berpuluh-puluh tahun kemudian, menemukan medali dengan tulisan: FFFA. 1935. Medali Emas. Lucient Laurent. 11 kali memperkuat Prancis,” sebutnya bangga.


LUCiEN LAURENT – Lahir: Saint-Mur, 10 Desember 1907. Tinggi: 162 cm. Berat: 65 kg. Posisi: Penyerang. Karier Klub: Cercle Athletique de Paris (1921-1930), Sochaux (1930-1932), Club Francais (1932-1933), CA Paris (1933-1934), Mulhouse (1934-1935), Sochaux (1935-1936), Rennes (1936-1937), Strasbourg (1937-1939), RC Franc-Comtois Besancon (1943-1946). Tim Nasional: 11 kali main, 2 gol.

Senin, 12 April 2010

Guillermo Stabile

Orang pertama yang mencetak hattrick di Piala Dunia adalah Guillermo Stabile. Stabile juga tampil sebagai top scorer Piala Dunia 1930 dengan 8 gol. Prestasi ini membuat klub Italia, Genoa, kepincut. Dalam debutnya di Italia, Stabile pun membuat heboh dengan membuat hattrick ke gawang Bologna yang sedang memimpin klasemen. Enam tahun memperkuat Genoa, ia pindah ke Napoli, lalu ke Red Star di Paris. Stabile ternyata pernah membela timnas Prancis dan kembali membuat sensasi saat mencetak empat gol ke gawang Austria dalam sebuah partai persahabatan.
Tak hanya sebagai pemain, Stabile juga sukses sebagai pelatih. Ia mengabdikan dirinya di Asosiasi Sepakbola Argentin (AFA) hingga akhir hayatnya.

GUILLERMO STABILE – Hidup: Buenos Aires, 17 Januari 1906-27 Desember 1966. Posisi: Penyerang. Karier Pemain: Huracan, Genoa, Napoli, Red Star Paris. Karier Pelatih: Red Star Paris, Huracan, Timnas Argentina, San Lorenzo, Estudiantes, Ferrocarril, Racing. Penampial di PD 1930: 4 main, 8 gol (vs Meksiko 3 gol, vs Cili 2 gol, vs AS 2 gol, vs Uruguay 1 gol).

Sabtu, 10 April 2010

Jose Nasazzi (Uruguay)


Tahun 20-an, persepakbolaan Uruguay berada pada masa keemasan. Biancoceleste adalah juara dua kali Olimpiade 1924 dan 1928. Tak heran FIFA saat itu menunjuk Uruguay sebagai tuan rumah Piala Dunia pertama yang dijuarai pula oleh Uruguay. Prestasi itu tak lepas dari peran sang kapten, Jose Nasazzi. Bahkan selama dikapteni Nasazzi hingga ia pensiun tahun 1937, Uruguay tak pernah kalah dan hanya kebobolan empat gol! Bisa dibayangkan ketangguhan lini belakang Uruguay saat Nasazzi menjadi palang pintu. “Nasazzi adalah pemain terbaik yang pernah dimiliki Uruguay. Sampai Il Gran Capitan (The Great Captain) pensiun pun, tak ada negara Eropa yang bisa menundukkan kami. Ini semua berkat ketangguhan Nasazzi di kotak penalti,” puji Franklin Morales, jurnalis kondang Uruguay.
Sayang, Nasazzi tak begitu akrab dan terlupakan dalam sepakbola modern. Nasazzi kalah populer dibandingkan Juan Schiaffino, sang pembobol gawang Brasil di Piala Dunia 1950. Bahkan FIFA pun tak tergerak menyertakan nama Nasazzi dalam angket pemain terbaik seabad, pada pergantian milenium lalu. Ini dianggap masyarakat Uruguay sebagai penghinaan.








JOSE NASAZZI – Hidup: 1901-1968, Posisi: Bek, Karier Klub: Nacional, Bella Vista, Timnas Uruguay: 69 kali tampil.