Selasa, 17 Agustus 2010

Pele















"Ketika berumur sepuluh tahun, saya ingat bagaimana ayah dan teman-temannya menangis begitu mendengar berita radio bahwa Brasil kalah 1-2 dari Uruguay di Rio de Janeiro. Saya juga merekam memori yang sama kala negara saya tersingkir oleh Hongaria di Switzerland 1954."
Kenangan Pele di atas pertama kali terbetik di benaknya saat ia terbang melintasi Samudera Atlantik pertama kalinya bersama timnas. Pria kelahiran 23 Oktober 1940 ini tengah bertolak ke Swedia sebagai anggota termuda, 17 tahun.
Belum lagi beraksi, usianya ini sendiri sudah merupakan rekor tersendiri sebagai pemain termuda yang pernah beraksi di World Cup. "Saya sama sekali tak gugup lantaran belum terbayang sebesar apa sesungguhnya turnamen berkelas dunia itu," tulisnya di buku Pele Albums.
Berbalutkan kepolosan itu, tak heran bila pemilik nama asli Edson Arantes do Nascimento ini begitu jernih menampilkan skill dan bakatnya luar biasanya. Ia mencetak enam gol di Sweden 1958 dan dua di antaranya ke gawang tuan rumah di partai puncak.
Hebatnya, raihan runner-up top scorer bersama Helmut Rahn (Jerman Barat), dan di bawah striker Prancis, Juste Fontaine (Prancis, 13 gol), dicapapinya tanpa tampil sejak laga pertama. Akibat cedera yang dialaminya saat persiapan di Italia, Pele urung tampil melawan Austria dan Inggris di Grup D.
"Walau tak mencetak gol di pertandingan pertama melawan Uni Soviet, saat itulah saya baru merasakan menjadi bagian penting tim hebat dalam turnamen yang luar biasa," ujar Pele.
Gol terpenting dalam hidup sang legenda terjadi di Stadion Nya Ullevi di kota Gothenburg (Goteborg), yaitu saat Pele menceploskan bola ke gawang Wales yang meloloskan Brasil ke semifinal. Sontak ia pun dijuluki sebagai Black Pearl (mutiara hitam) oleh nyamuk pers Eropa.
Ia pun makin diidolai wanita-wanita kulit putih Swedia setelah mencetak gol ke gawang Swedia (5-2). Saat wasit asal Prancis, Maurice Guigue, meniup peluit panjang pertanda datangnya gelar dunia pertama untuk Brasil di final, bahy kapten Selecao, Gilmar, basah oleh air mata Pele.
Pele yakin kali ini ayah dan semua rekannya di Brasil kembali menangis untuk alasan yang berbeda.



PELE
Nama Lengkap: Edson Arantes do Nascimento
Lahir: Tres Coracoes, 23 Oktober 1940
Posisi: Penyerang
Penampilan timnas: 92 kali, 77 gol (sumber: BOLA 2002)

Karier klub:
1956-1974 Santos, 1.114 main, 1.088 gol
1975-1977 New York Cosmos, 108 main, 65 gol
Karier timnas:
1957-1971 97 main, 111 gol
Lain-lain:
1956-1977 45 main, 18 gol
Total: 1.364 kali main, 1.282 gol (sumber: Suara Merdeka 1993)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar