Minggu, 15 Agustus 2010

Didi

Waldir Perreira alias Didi bermain sebagai gelandang bertahan. Namanya mulai bersinar ketika pemain yang memulai kariernya di Sao Cristovao ini berlaga di Piala Dunia Swedia 1958. Saat itu Didi, bersama Pele, Vava dan Mario Zagallo mencetak rekor sebagai satu-satunya tim Amerika Latin yang mampu juara di benua Eropa.
"Didi adalah pahlawan Brasil. Saat itu saya masih 17 tahun. Didi selalu membimbing saya saat masuk lapangan," kenang Pele. "Saya menganggapnya sebagai kakak."
Kemenangan di Swedia membuatnya ditarik ke Real Madrid tahun 1959 dan membuatnya mendapat gelar Mr. Football. Pada Piala Dunia berikutnya, Didi mengulang sukses membawa negaranya menjadi juara.
Usai gantung sepatu, Didi - nama yang dibuatnya sendiri tahun 1950 setelah menjadi pemain pertama yang mencetak gol di stadion Maracana - ganti profesi menjadi pelatih. Kariernya di pinggir lapangan pun lumayan apik. Ia sukses mengirim Peru lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya tahun 1970 di Meksiko, sebelum anak asuhnya dihancurkan teman-temannya sendiri, Rivelino, Jairzinho, Pele dll.
"Sumbangsih Didi bagi Brasil bukan sekedar juara dunia, ia juga mewariskan gaya permainan tembakan jarak jauh dan umpan melintir yang terukur," kata Pele.
Didi meninggal 14 Mei 2001 dalam usia 72 tahun akibat penyakit paru-paru, pneumonia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar