Meski begitu, prestasi di tingkat Asia Tenggara ternyata baru bisa diraih pertama kali oleh Tim Merah Putih pada SEA Games 1987 di Jakarta. Saat itu, sepakbola kita mengalami dua hal yang membanggakan sekaligus menyedihkan.
Kisah membanggakan diukir tim Garuda di ajang Asian Games Seoul 1986. Tim kita maju ke semifinal. Di perempatfinal, Indonesia mengalahkan Uni Emirat Arab, tim yang justru lolos ke Piala Dunia hanya empat tahun berselang, 6-5 lewat adu penalti. Hasil yang menggembirakan meski setelah itu Zulkarnaen Lubis dkk.a kalah 0-6 dari Korea Selatan di semifinal dan 0-5 dari Kuwait pada perebutan perunggu.
Kisah sedihnya pada pertengahan 1987 sepakbola kita dihebohkan oleh kasus suap lima pemain nasional ketika berhadapan melawan Singapura di Pra Olimpiade Seoul 1988. Waktu itu Indonesia kalah dari Singapura yang diperkuat Fandi Ahmad, David Lee dan Sundramoorthi.
Namun begitu pelatih timnas Bertje Matulapelwa terus berbenah menghadapi SEA Games. Dengan pola 4-3-3 Bertje menyiapkan para pemainnya. Duo kiper Ponirin Meka dan Eddy Harto. Bek Jaya Hartono, Robby Darwis (Persib), Herry Kiswanto (Krama Yudha Tiga Berlian), Marzuki Nyak Mad, Sutrisno. Gelandang Patar Tambunan (Persija), Nasrul Koto (Arseto), Rully Nere (Pelita Jaya), Azhary Rangkuti (Persija), dan Tridente yang terdiri dari striker Arseto, Ricky Yakobi (saat itu masih bernama Ricky Yakob), serta duet PSIS Semarang yang membawa klubnya juara perserikatan 1987, Ribut Waidi dan Budi Wahyono.
Pada babak penyisihan, Indonesia membantai Brunei Darussalam 5-0 pada partai pembuka. Kemudian menahan imbang tanpa gol tim tangguh Thailand yang diperkuat striker tajam, Piyapong Pue-on.
Indonesia kala mengalahkan Burma 4-1 di semifinal.
Di semifinal, Burma yang kini bernama Myanmar digasak 4-1. Dan di final menghadapi Malaysia, tim Merah-Putih menang 1-0. Pada injury time menit ke-91, menyisir dari sisi sayap kanan dengan ditempel ketat satu bek Malaysia, Ribut Waidi menggiring bola dan melepas tembakan ke gawang Malaysia. Gol! Emas SEA Games pertama bagi sepakbola Indonesia. Itulah salah satu gelar bergengsi dari sedikit gelar yang bisa diraih tim senior sepakbola kita.
Prestasi itu diulang kembali oleh Sudirman cs. di SEA Games Manila 1991. Tapi sejak saat itu sepakbola SEA Games benar-benar dikuasai Thailand selama 18 tahun sebelum dipatahkan oleh Malaysia pada SEA Games Laos 2009.